Rabu, 28 Juni 2006

Studi Pengembangan Ekowisata Kepulauan Mentawai

Tanggal : 28 Juni 2006
Sumber : http://www.coremap.or.id/research_agenda/article.php?id=260


Peran wilayah pesisir dan laut sudah menjadi bagian penting dari kegiatan pembangunan perekonomian di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Wilayah perairan Kepulauan Mentawai telah dipromosikan dan masuk sebagai Indonesian Marine Tourism Destination oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia (1998). Hal ini karena perairan ini merniliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yarg luar biasa (terumbu karang, ombak yang membentuk gua, pantai yang indah) menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

Pemerintahan Kabupaten Mentawai telah mefokuskan perhatiannya untuk mengembangkan sektor pariwisata bahari ini karena termasuk sektor unggulan dalarn perencanaan pembangunam Faktanya, saat ini beberapa tempat di Kabupaten Kepuluauan Mentawai sudah dikembangkan dan dimanfaatkan beberapa lokasi surfing karena rnemiliki ombak yang cukup besar. Namun sarana, prasarana dan sumberdaya manusia masih sangat minim, sehingga kegiatan wisata tersebut belum tergali maksimal serta belum terlihat. Namun namun di kawasan itu belum tersedia data yang memadai, sehingga peningkatan pendayagunakan potensi pesisir dan laut secara optimal masih mengadapi masalah serius.

Untuk dapat memanfaatkan kawasan pesisir Kabupaten Kepulauan Mentawai serta sumberdaya di dalaninya secara optimal dan lestari, maka salah satu yang perlu dilakukan adalah mengkaji alternative wisata bahari lainnya seperti wisata pantai, wisata selam dan snorkeling , wisata pemancingan dan lainnya. Untuk mencari alternatif wisata bahari lainnya selain surfing, melalui proyek COREMAP PHASE II perlu kajian yang komprehensif dan mendalam mengenai bentuk dan model ekowisata bahari yang sesuai dengan kondisi wilayah dan karakter masyarakat lokal.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

  • Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang bisa dikembangkan untuk wisata bahari.
  • Menganalisis daerah peruntukan masing-masing lokasi rekreasi pantai, selam, pancing dan lain-lain.
  • Menganalisis aksesibilitas.

Keluaran (Out put) :

  • Bentuk kegiatan wisata pesisir yang sesuai dengan potensi sumberdaya laut dan SDM masyarakat lokal.
  • Model ekowisata yang berbasis masyarakat (model pengelolaan wisata bahari yang dapat menambah pendapatan masyarakat)
  • Persepsi masyarakat terhadap ekowisata bahari
  • Tersedianya data aksesibilitas transportasi, sarana dan prasarana

Penelitian dilakukan di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Surnatera Barat meliputi Desa Katurai, Desa Muara Siberut dan Desa Maileppet.