Rabu, 12 Maret 2008

Australia danai pengembangan potensi laut

Tanggal : 12 Maret 2008
Sumber : http://www.indomedia.com/poskup/2008/03/14/edisi14/bisnis.htm

KUPANG, PK - Pemerintah Australia melalui PT AMSAT dan LoTech Aquaculture akan mendanai kegiatan pengembangan potensi laut di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Rote Ndao. Perusahaan tersebut akan melirik lima komoditi utama.

Pimpinan PT AMSAT, Jim Travers dan Pimpinan Lo Tech LTD, Graeme Dobson mengatakan hal ini kepada wartawan di Hotel Kristal Kupang, Rabu ( 12/3/2008). Travers menjelaskan, kehadiran mereka di NTT paling tidak akan mencakup beberapa kebutuhan penting, yakni pembangunan kapasitas dan meningkatkan pendapatan petani di pedesaan terutama pada wilayah pesisir.

Kehadiran pihak Australia adalah memberikan alternatif baru bagi masyarakat pesisir. Artinya, kata dia, warga pesisir akan mendapat peluang lain berusaha selain pekerjaan tetap. Contohnya, seorang nelayan pasti tidak dapat melaut pada musim hujan. Karena itu mereka harus diberi pekerjaan lain.

Perusahaan asal Australia itu nantinya akan mengembangkan lima komoditi utama, yakni budidaya rumput laut, budidaya kepiting, tripang, spongs dan duri landak. "Khusus untuk spongs, merupakan salah satu komoditi yang tidak pernah dilirik selama ini. Spongs hidup di laut NTT dengan kualitas sangat baik sehingga perlu untuk dibudidayakan," ujarnya.

Hal-hal yang akan dibuat pihak Australia tersebut akan dimulai dengan uji coba budidaya potensi laut, mengembangkan teknologi sederhana, membangun organisasi sosial seperti membuat koperasi, dan membangun sistim jaringan.

Teknologi sederhana yang dikembangkan bagi masyarakat pesisir itu pun harus benar teruji dengan baik. Selanjutnya, harus kelanjutannya. Artinya, saat menjual hasil budidaya kepiting, masyarakat sebaiknya jangan menjual semua setelah panen tetapi tetap menyimpan sebagian agar kepiting tersebut bisa bertelur kembali.

Di sisi lain, selama mengembangkan kegiatan itu, pihak PT AMSAT juga tetap melibat dinas terkait. Selama ini, cukup banyak potensi di lingkungan dinas tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya. Pihaknya, sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten dan BPPT.

Travers yang didampingi Koordinator Proyek di NTT, Gerson Thom Therik, menjelaskan, kegiatan yang berlangsung sekarang ini sudah dirintis sejak satu tahun lalu Selama ini, pihaknya sengaja melakukan berbagai ujicoba di lapangan sebelum menetapkan pilihan kegiatan.

Kegiatan tersebut termasuk pembentukan koperasi yang diberi nama, Tiatasi di Pepela, Rote ternyata telah memberi dampak yang baik. Salah satu badan dunia, Pensa sempat mengunjungi pengurus koperasi Tiatasi dengan hasil penilaian termasuk baik.

Di antara sejumlah kegiatan itu, kata Travers, pihak PT AMSAT juga akan mengembangkan apa yang disebut sebagai sekolah pantai. Sekolah pantai terbeda dengan sekolah formal yang ada selama ini. Sekolah pantai akan diberikan kepada masyararakat di sekitar lokasi proyek.

Cara memberi pelajaran pun dengan menggunakan alat praga seperti video dan lain sebagainya. Materi yang disajikan dalam sekolah pantai tersebut, yakni informasi umum mengenai komoditi yang menjadi target proyek, penyajian menyangkut teknik budidaya sampai kepada pasca panen dan penyiapan ekspor, upaya memelihara sumberdaya laut, informasi pembangunan kelautan, informasi berupa hiburan yang berhubungan dengan berbagai biota laut dan kepentingan bagi manusia serta lingkungan.

Tidak ada komentar: